Tata Nama Senyawa Hidrokarbon


Tatanama Nama Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal, rumus umum dari alkana yaitu CnH2n+2. Pemberian nama diperlukan untuk  menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Aturan pemberian nama hidrokarbon telah disepakati oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Adapun nama senyawa alkana suku pertama hingga sepuluh dirangkum pada Tabel 1.
Tabel 1. Rumus molekul dan nama senyawa alkana
Rumus Molekul
Nama
CH4
Metana
C2H6
Etana
C3H8
propana
C4H10
Butana
C5H12
pentana
C6H14
Heksana
C7H16
Heptana
C8H18
Oktana
C9H20
nonana
C10H22
Dekana
           (Qurniawati, 2019).
Gugus alkil
Gugus alkil senyawa alkana yang kehilangan satu atom H. Alkil mempunyai rumus umum CnH2n+1.

Oleh karena itu, penamaan alkil sesuai nama alkananya, tetapi akhiran –ana  diganti –il. Tabel 2 menyajikan beberapa contoh alkil beserta rumusnya.
Tabel 2. Stuktur, rumus molekul dan nama beberapa alkil
Struktur
Rumus Molekul
Nama
CH3−
CH3−
Metil
CH3− CH2−
C2H5−
Etil
CH3− CH2− CH2−
C3H7−
Propil
CH3− (CH2)2− CH2−
C4H9−
Butil
CH3− (CH2)3− CH2−
C5H11−
Pentil//amil
CH3− (CH2)4− CH2−
C6H13−
Heksil
CH3− (CH2)5− CH2−
C7H15−
Heptil
CH3− (CH2)6− CH2−
C8H17−
Oktil
CH3− (CH2)7− CH2−
C9H19−
Nonil
CH3− (CH2)8− CH2−
C10H21−
Dekil
(Qurniawati, 2019).

Aturan penamaan senyawa alkana
Alkana rantai lurus (tidak bercabang)
Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih maka alkana di beri awalan n (normal).
Contoh : 

Aturan penamaan senyawa alkana rantai bercabang
(1)   Nama alkana dipilih berdasarkan rantai C terpanjang (rantai utama/rantai induk).
(2)   Atom-atom C yang terletak di luar rantai utama merupakan rantai cabang atau gugus alkil.
(3)   Penomoran atom C pada rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang.
(4)   Alkil-alkil yang tidak sejenis dituliskan berdasarkan urutan abjad (butil, etil, iso, metil, propil).
(5)   Alkil-alkil sejenis penulisannya digabung dengan diberi awalan di-(2), tri-(3), tetra-(4), penta-(5), dan seterusnya.
(6)   Apabila salah satu atom C pada rantai utama mengikat dua gugus alkil, penulisan nomornya harus diulang.
(7)   Alkil yang mengandung atom C terbanyak terikat pada atom C rantai utama dengan nomor terkecil.
(8)   Apabila terdapat beberapa alternatif rantai terpanjang, dipilih yang mengandung cabang terbanyak.
Contoh  

Penyelesaian

Jumlah atom C terpanjang (rantai induk)
4
Nama alkana
Butana
Jumlah atom C pada rantai cabang
1
Nama rantai cabang
Metil
Posisi gugus alkil terletak pada atom C nomor
2
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2metilbutana.

Tata Nama Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya. Dalam rantai karbon alkena terdapat satu ikatan rangkap dua dan memiliki rumus umum alkena adalah CnH2n.
Nama-nama alkena diambil dari nama alkana tetapi akhiran –ana diganti –ena. Tabel 3 menyajikan nama senyawa alkena suku pertama hingga sepuluh.
Tabel 3. Rumus struktur, rumus molekul dan nama senyawa alkena.

Rumus Struktur
Rumus Molekul
Nama Kimia
H2C = CH2
C2H4
Etena
H2C = CH − CH3
C3H6
Propena
H2C = CH − CH− CH3
C4H8
1-butena
H2C= CH – (CH2)− CH3
C5H10
1-pentena
H2C= CH – (CH2)− CH3
C6H12
1-heksena
H2C= CH – (CH2)− CH3
C7H14
1-heptena
H2C= CH – (CH2)− CH3
C8H16
1-oktena
H2C= CH – (CH2)− CH3
C9H18
1-nonena
H2C= CH – (CH2)− CH3
C10H20
1-dekena
(Qurniawati, 2019).
Aturan pemberian nama alkena sebagai berikut :
(1)   Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap dua.
(2)   Penomoran rantai utama dimulai dari atom C yang paling dekat dengan ikatan rangkap dua.
(3)   Penulisan letak ikatan rangkap dua diawali oleh nomor atom C yang mengikat ikatan rangkap dua tersebut.
Contoh : 1CH = 2CH − 3CH − 4CH − 5CH    1-pentena
(4)   Pada alkena bercabang, pemberian nama senyawa seperti pada alkana.
(5)   Jika alkena mengandung dua ikatan rangkap dua, senyawa alkena diberi nama dengan akhiran –diena. Jika mengandung tiga ikatan rangkap dua dinamakan –triena, dan seterusnya. Berdasarkan letak ikatan rangkap dua dalam rantai C-nya, alkena mempunyai tiga kemungkinan letak ikatan rangkap dua sebagai berikut.
a)    Kumulatif, jika letak ikatan rangkap dua berurutan di satu sisi rantai karbon.
       1CH = 2CH =3CH  - 4CH - 5CH = 1,2 pentadiena
b)   Konjugatif, jika letak ikatan rangkap dua selang-seling dengan ikatan tunggal.
       1CH = 2CH -3 CH = 4CH - 5CH = 1,3 pentadiena
c)    Terisolasi, jika letak ikatan rangkap dua terikat pada atom C primer di ujung rantai.
       1CH = 2CH - 3CH - 4CH - 5CH  =  6CH1,5-heksadiena
1)   Selain nama IUPAC, pada alkena juga dikenal nama trivial, misalnya etena=etilena, propena= propilena.

Tata Nama Alkuna
Alkuna adalah senyawa  hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga antar atom C pada rantai karbonnya. Oleh karena itu, terdapat satu ikatan rangkap tiga pada rantai karbonnya, alkuna menjadi kekurangan satu atom H dibanding alkena sehingga rumus umum alkuna adalah CnH2n–2. Nama-nama alkuna diambil dari nama alkana, tetapi akhiran –ana diganti –una.
Tabel 4. Rumus molekul, rumus struktur dan nama beberapa senyawa alkuna.
Rumus Molekul
Rumus struktur
Nama IUPAC
Nama Trivial
C2H2
CH ≡ CH
Etuna
Asetilena
C3H4
CH ≡ C− CH3
Propuna
Metil asetilena
C4H6

CH ≡ C− CH2− CH3
1-butuna
Etil asetilena
CH− C ≡ C − CH3
2-butuna
1,1-dimetilasetilena

Cara pemberian nama pada alkuna sama dengan alkena. Perkecualian untuk trivial C2H2 adalah asitelana. Akhiran –ena dari nama asetilena bukan berarti sama dengan akhiran –ena pada senyawa alkena. Ingat, asetilena merupakan nama trivial, bukan nama IUPAC. Berdasarkan rumus umumnya, alkuna merupakan isomer fungsi dari alkadiena.
Contoh :
CH ≡ C− CH                                          CH  C  CH2
Propuna (C3H4)                                         1,2-propadiena (C3H4)
Jadi, kemungkinan propuna atau 1,2-propadiena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar